Seleksi PNS..?!?! buat apa?

Sebentar lagi seleksi pns akan segera digelar. Kalau saya tidak salah, pada seleksi kali ini seperti biasa akan terjadi perputaran uang yang maha dahsyat. Mulai dari penjualan “soal-soal” tes, bimbingan tes pns, hingga uang pelicin untuk memantapkan langkah seseorang memasuki dunia per-cpns-an. Maap untuk teman2 pns, karena saya sama sekali tidak bermaksud buruk, saya hanya pengen mengomentari sistemnya aja..

Kalo dilihat sistem penerimaan pegawai negeri di indonesia, secara kasar berarti pemerintah berharap mendapatkan orang2 yang berkemampuan tinggi, berkompeten di bidangnya, sehat jasmani dan rohani, dan bersedia mengabdi kepada negara..

Secara pribadi, beberapa bulan belakangan ini saya sedang akrab dengan dunia pns. Status kerja saya saat ini adalah tenaga honorer, yang mana pada bulan2 ini akan ditentukan nasib per-cpns-annya oleh acara yang bernama tes masuk cpns. Selama beberapa bulan ini saya sedikit banyak bisa ngeliat apa yang selama ini saya bayangkan tentang dunia pns, yang selama ini cuman saya denger di lagu2 slank, yang selama ini cuman bisa saya liat di spanduk2 temen2 mahasiswa waktu lagi pada demo di bundaran UGM. Birokrasi komplek! Ya, bener2 deh.. silahkan aja baca postingannya oom romi tentang orang2 yang ga cocok jadi pns. biar gampang, saya kutip aja deh..

Jadi menurut saya, sekali lagi “menurut saya”, PNS tidak cocok untuk orang-orang seperti di bawah:

  1. Orang yang ingin melakukan perubahan, perbaikan,
    membuat inovasi baru dan berharap itu akan terimplementasikan dalam
    waktu cepat. Perubahan, perbaikan berjalan lambat karena sistem (baik
    dalam konotasi baik maupun buruk ;)
    ) sudah berjalan sangat lama dan turun temurun. Anda mau nekat? anak
    kemarin sore dan pahlawan kesiangan adalah gelar abadi anda (

  2. Orang yang tidak suka melihat uang dan anggaran
    dipermainkan, diputar-putar dan dipatgulipat. Orang yang memandang
    bahwa permainan anggaran, permainan perencanaan kegiatan adalah
    kegiatan yang salah, penuh dosa dan akan mendapatkan balasan setimpal
    di akherat kelak. Perlu dicatat juga bahwa banyak juga ”PNS lurus” yang
    tidak menyadari bahwa beberapa fasilitas dan honor yang diterima adalah
    hasil subsidi silang dari kesemrawutan anggaran dan realisasinya.

  3. Orang yang tidak suka sesuatu berjalan tidak sesuai
    dengan rencana atau anggaran yang jauh-jauh hari telah
    ditetapkan. Dalam rencana anggaran tertulis beli komputer Rp. 20 juta,
    ternyata harga sebenarnya hanya Rp. 5 juta, dan akhirnya sisanya
    dipakai untuk keperluan lain yang di luar rencana (honor, tunjangan,
    beras atau minyak goreng untuk karyawan).

  4. Orang yang tidak tega memalak teman-temannya yang
    menjadi rekanan bisnis institusinya, dengan meminta kuitansi seharga
    Rp. 50 juta, padahal nilai pengadaan barang/jasa sebenarnya
    hanya seharga Rp. 25 juta. Si rekanan bisnis ini karena marginnya
    kecil, jadi ngemplang pajak, karena memang dia tidak menerima duwit
    sebesar itu. Perusahaannya bangkrut karena nggak kuat bayar pajak,
    akhirnya dia buat perusahaan lagi dan ngurus jadi rekanan lagi.
    Muter-muter terus coi … (

  5. Anak muda yang cerdas, berwawasan dan bisa
    mengeluarkan dan merangkumkan ide (pendapat) yang lebih brilian dan
    strategis daripada eselon diatasnya (eselon 4, 3, 2, 1) atau bahkan
    seorang menteri. Si anak muda ini ketika bertemu dengan bos yang tidak
    tepat akan disebut bahwa idenya terlalu strategis dan kurang tepat
    dengan golongannya yang rendah dan cocok untuk permasalahan teknis ;)

  6. Orang yang tidak suka dirinya dan hasil kerjanya
    dinilai hanya dari absensi. Atau lebih lagi bagi orang yang tidak bisa
    kerja kalau sebelum kerja harus njeglok mesin absensi ;)
    Apa yang anda perbuat, membuat proposal setebal kamus oxford, kerja
    lembur sampai subuh, membuat kerjasama dengan institusi atau organisasi
    di luar negeri, atau mengharumkan nama institusi karena anda
    berprestasi di luar, semua tidak akan dipandang kalau absensi anda
    jeblog. Kalau anda protes, maka anda akan diminta membaca UU No 43
    Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian dan PP No 30 tahun 1980
    tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Kalau perlu bacanya
    sambil nyungsep di laut saja mas … (

  7. Orang yang merasa kurang apabila bekerja sehari
    hanya 4 jam. Karena kemungkinan anda akan datang jam 8 pagi, njeglok
    absen, sarapan pagi sambil ngobrol sampai jam 10. Istirahat siang jam
    12, kembali ke kantor jam 13:15, dan adzan sholat ashar jam 15:15
    merupakan bel pulang kantor.

  8. Orang yang memiliki jiwa enterpreneur dan selalu
    melihat segala peluang sebagai peluang yang kemungkinan bisa menjadi
    bisnis. Ketika jiwa enterpreneur ini diimplementasikan di tempat yang
    tepat hasilnya akan positif, tetapi apabila diimplementasikan di
    institusi pemerintah tempat bekerja, bisa jadi sumber korupsi yang maha
    dahsyat dan mengerikan. Orang ini diharapkan ketika melihat berjubelnya
    pendaftaran PNS dan mendengar keluhan 4 juta PNS di  Indonesia tentang
    gaji mereka yang rendah selalu berpikir untuk mempunyai perusahaan dan
    bisa membuka lapangan kerja baru bagi 4 juta orang di Indonesia.
    Mungkin posisi itu lebih tepat.

taken from http://romisatriawahono.net/2006/06/28/pns-tidak-cocok-untuk/

Anda termasuk salah satunya..?

Nah, kalopun memang alasan2 tersebut bisa anda terima, setidaknya ada satu pertanyaan yang muncul : buat apa ada tes pns segala? Buat apa petinggi2 negara kita nyari orang2 pintar-berbakat-berkompeten di bidangnya kalo setelah masuk kerja mereka ga bisa memberikan kontribusi apapun untuk instansi tempat mereka kerja? Salah nggak kalo mereka akhirnya males berinovasi, males be-creative, karena setiap hasil keringat yang mereka cucurkan untuk instansi tempat bekerja nggak pernah dihargai? secara sang bos sedang sibuk menikmati keberhasilan yang dicapai instansinya tanpa memperhatikan nasib BAWAHAN-nya yang bikin sukses tu kerjaan (btw, banyak loh bos2 yang masih ngerasa kalo bawahan di kantor itu memang bener2 bawahan, bukannya partner kerja..)

Beberapa teori konspirasi (yang ngaco) tentang tes pns:

  1. Orang2 pemerintahan* ga pengen ada orang yang lebih pinter dari dia di daerahnya, jadi orang2 pinter itu diculik secara sukarela dengan sebuah kedok tes penerimaan pegawai, kemudian di press dengan berbagai cara agar orang2 tersebut melempem kayak krupuk dan.. akhirnya orang2 pemerintahan tetep jadi orang2 yang “pinter”.
  2. Orang2 pemerintahan* sebenernya ga pinter2 amat, jadinya biar bisa mengatasi permasalahan di negeri ini mereka perlu otak2 encer yang masih fresh tapi gampang buat dibodohin. Caranya..? setelah seleksi tertulis menyaring otak sang calon, diadakan lagi tes wawancara. Jadinya gampang misahin antara calon “berbahaya” dan calon “aman”. Kalo pas wawancara keliatan “bawel’, tinggal di cut aja, jadinya kerjaan beres, posisi di pemerintahan aman, semua senang.
  3. Orang2 pemerintahan* adalah orang2 yang gila hormat, tapi kalo bawahannya dikit apalagi kalo yang kepintarannya cuman sedengkul rasa2nya kurang afdol. Makanya diadakan tes penerimaan pns yang mencari bakat2 unggul (dari segi pintarnya, bukan kritisnya loh..) supaya si bos dihormati oleh orang2 bergelar sarjana..
  4. isi ndiri..

Pengen ngata2in saya pahlawan kesiangan? atau anak kemarin sore? boleh.. setidaknya saya jadi tau saya hidup di negara kayak apa.. setidaknya saya tau sesuatu yang dianggap bener di negara ini tuh yang kayak gimana, setidaknya saya jadi tau cara pandang masyarakat negara ini terhadap suatu masalah, setidaknya saya jadi tau bahwa negara ini sebenernya tidak memerlukan perbaikan, setidaknya saya jadi tau bahwa salah dengan tidak mengikuti “sistem”, setidaknya saya tau bahwa saya salah dengan menjadi terlalu kritis..

Apa? pengecut? cuman berani nulis di blog adalah pengecut? ada yang berminat melakukan perubahan dari dalam..? karena saya (jujur aja) ga sanggup..

    “.. jadi nyesel.. kenapa dulu gak ikutan demo juga ya..”

note *) orang2 pemerintahan yang dimaksud di sini adalah oknum, bukan semuanya loh…. 😉 anyway, kalo setelah posting ini saya ga ngeblog lagi, ada kemungkinan saya udah diculik secara sukarela (ataupun tidak..)

end of posting, mari merenung..

8 Tanggapan

  1. Oke banget ulasannya mas (sekaligus curhat ya?), eh pas ketemu temen2 se-angkatan kuliah kita dulu waktu lebaran, mereka denger cerita tentang gimana kerja saya di institusi pemerintah mereka malah nyaranin pindah aja kerja dari sana secepatnya mumpung blom diangkat. Dirasa aneh gak ya???

  2. (ini wawan temen kantor saya bukan ya..? ko gaya bahasanya resmi gini.. kqkqkq) gak aneh koq mas, artinya temennya mas itu mungkin termasuk salah satu dari 8 tipe orang di atas tadi kan..? Trus jadinya gimana, tetep di situ apa mo minggat? :mrgreen:

  3. Minggat yuk… Tapi mau kemane? ^^!

  4. wuih, lama nggak liat, tulisanmu semakin lama semakin bermutu. bagus dol. semakin serius.

    komentar dikit ya:

    pns lurus? menurut pandangan saya, selama mereka[pns yang lurus] tidak dg sengaja mengambil bagian dalam “pat 2 gulipat” itu, berarti orang tsb tidak makan duit haram(aku pinjam istilah – duit haram tu nggak ada).

    jadi, bisa jadi pemerintahan korup. tapi duit gaji mereka tetep halal. gitu.

    kalo pikiran seperti no. 2 diturut. maka nggak ada di dunia indonesia yang makan halal.

    misal : ada maling yang nyolong duit. trus duitnya dibuat beli bensin. duitnya maling itu tetap halal, perbuatannya[maling] yang direken dosa. gitu.

    ————

    dol, ehm bapakmu bukannya PNS (kaya bapakku).

  5. mas Teddy,,
    merasa sebagai orang yg udah sekitar 5 bulan ini makan duit dari Pemerintah, memang ada segelintir orang yg seperti itu (katanya sih yang “makan duit haram” rata2 perutnya BUNCIT ato hidupnya gak beres karena sesuatu yang bukan hak qta itu pasti sebab-akibat nya) memang untuk pendapatan tak seberapa. di seluruh Indonesia gaji PNS sama, tapi kalo qta tinggal di daerah dengan biaya hidup tinggi, gaji tak mencukupi wal hasil pasti ada oknum2 yang berbuat seperti itu, tapi dilain tempat yg biaya hidup rendah belum tentu tetapi dengan indikasi pasti ada oknum2 yang berbuat curang (secara mereka manusia gitu loh bro….)

    mau kaya jadi PNS?? bisa aja dengan cara halal
    contoh:
    tata anak yg pintar :p
    punya sejarah pendidikan+ilmu yg hebat
    telah menghadiri banyak seminar dalam dan luar negeri
    lama-lama…
    ditawari jd pembicara yg itunganya
    sekali hadir sekian juta
    gimana gak kaya??
    (soalnya kemaren aq sempat ngerasain lumayan duitnya hehehehe…)

    so,
    be a civil service person
    is not a bad decision
    you can get anything you want
    as long as it was NOT WRONG

  6. jadi orang baek tu ga gampang.
    idealisme JUJUR & ANTI KORUPSI yang waktu kuliah kita ‘angkat’ di acara demonstrasi, susah kita pertahankan di dunia kerja apalagi kalo kita ‘orang baru’. terlebih budaya KORUPSI yang dah kelewat lengket.
    maunya kita kerja ‘bersih & bener’ tapi liat atasan kita nerima duit sogokan, kita ga bisa berbuat apa2 (pengalaman temen di DKLH).
    mo negur? bisa2 kita yang ditegur balik, bahkan dipecat.
    kita yang kerja di perusahan swasta kalo mo ngurus ijin & ‘tetek bengek’ ke instansi pemerintahan perlu uang “ini-itu” biar lancar (pengalaman pribadi).
    mo lewat jalur birokrasi yang resmi? ampe lebaran monyet ga bakalan kelar..!

    coba smua PNS kayak mba tata, insya allah…

  7. ::naphi
    hehe.. itu kan postingannya oom romi phi, saya cuman ngutip (tanpa ijin) aja 😀 iya bapak saya+calon bapak mertua juga PNS, mudah2an aja beliau berdua nggak termasuk golongan PNS yang saya gosipin di atas kqkqkq..

    ::tata
    biaya hidup tinggi, gaji yang tidak mencukupi, termasuk juga kemisikinan bukan alasan untuk melegalkan pencurian.. ng, tentang menghadiri seminar yang sekali hadir sekian juta tuh beneran ta..!?!? *nyesel kemaren ga ikutan daptar di depkominfo*

    ::oox
    jadi orang jujur tuh gampang ox, yang ga gampang tuh menutup mata saat ketidakjujuran terjadi di sekitar kita. Jadi pengen kerja di KPK nih, tapi di KPK ada korupsinya juga ga ya..? 😀

  8. wah…anda termasuk aliran pesimistic, proses seleksi pns perlu ditegakkan!…caranya nah ini dia kita potret bakat bawaan dari para kandidat…lihat karakter dan potensi subconciousnya, en jangan lupa kepada para birokrat, harus ciptakan sistem atau seleksi yang ok

Tinggalkan komentar